googlee10025ebf65670c5.html Blog Heldin Manurung - PEDANG ROH - FIRMAN TUHAN

7

SENJATA KEENAM




Ambillah Pedang Roh - Firman Tuhan


Apa yang dimaksud dengan pedang Roh? Pedang Roh dalam alkitab dikatakan dengan beberapa istilah.


Pedang Roh bisa diartikan dengan firman Tuhan. Pedang Roh bisa juga diartikan dengan nafas mulut Tuhan.


Pedang Roh bisa juga disamakan dengan pedang bermata dua. Dalam Efesus 6:17: “dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.”


Nats ini menyatakan kepada kita bahwa pedang Roh adalah Firman Allah. Dalam 2 Tesalonika 2:8 dikatakan bahwa pedang Roh itu sebagai nafas mulut Tuhan yang bisa memusnahkan.


Yang dimaksudkan dengan nafas mulut Tuhan adalah firman Tuhan. Dalam kitab Yesaya11:4 juga dikatakan bahwa pedang Roh itu sama dengan nafas mulut Tuhan.


Dalam kitab Wahyu dikatakan bahwa pedang Roh itu sama dengan pedang tajam bermata dua. “Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik” (Wahyu 1:16).


Ungkapan sebilah pedang bermata dua dalam nats ini berarti firman Tuhan. Dan Dalam suratnya kepada jemaat Ibrani, rasul Paulus menggambarkan pedang Roh yang bahkan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun. “Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita” (Ibrani 4:12). Dari beberapa pernyataan tersebut dapat kita simpulkan bahwa pedang Roh adalah firman Tuhan.


Agar bisa menggunakan senjata yang maha dahsyat ini maka kita harus memahaminya dengan benar. Jika tidak mustahil kita bisa menggunakannya dengan terampil. Sedahsyat apa pun senjata yang kita miliki akan menjadi percuma bila kita salah menggunakannya.


Pedang Roh yang dimaksud adalah firman Tuhan. Allah telah memberikan kepada kita firman-Nya untuk kita gunakan sebagai senjata dalam menghadapi musuh. Firman Allah mengandung kuasa yang serupa dengan kuasa Allah yang mengucapkannya.


Firman Allah disampaikan kepada manusia untuk melaksanakan kehendak-Nya tanpa halangan, dan harus diperhatikan oleh para malaikat dan manusia (Mazmur 103:20; Ulangan 12:32).


Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya (Yesaya 40:8). Firman Tuhan tidak kembali kepada-Nya tanpa digenapi lebih dulu (Yesaya 55:11). Firman Tuhan yang kita peroleh sekarang ini adalah dalam bentuk tertulis dalam Alkitab yang disebut logos.


Dalam PB Firman Tuhan (logos) disebutkan dengan nama atau istilah yang berbeda-beda namun maksudnya tetap sama. Firman Tuhan (logos) dipakai baik dalam arti biasa, maupun dengan pengertian pesan Injil (Markus 2:2; Kis 6:2; Galatia 6:6).


Dalam surat-surat kiriman kita memperoleh sebutan Firman Kehidupan (Filipi 2:16), Firman Kebenaran (Efesus 1:13), Kabar Keselamatan (Kis 13:26), berita Pendamaian (2 Korintus 5:19), pemberitaan tentang salib (1 Korintus 1:18). Namun semuanya maksudnya adalah Firman Tuhan (logos) yakni amanat dari Tuhan yang dinyatakan dalam Yesus Kristus, yang wajib diberitakan dan ditaati.


Firman Tuhan disebut juga rhema, yaitu firman yang kita ucapakan dengan iman dan menjadi kenyataan dalam hidup kita. Inilah sesungguhnya yang disebut dengan senjata rohani kita yang disebut dengan ketopong keselamatan dan pedang Roh. Karena dengan firman yang kita ucapkan dengan iman kita akan memperoleh keselamatan dan dapat melawan musuh.


Bagaimana caranya kita bisa menggunakan Firman Tuhan menjadi senjata perang kita? Beberapa cara adalah sebagai berikut. Kita harus percaya bahwa Firman Tuhan adalah wahyu Tuhan. Artinya bahwa firman Tuhan adalah perkataan Tuhan yang disampaikan melalui orang-orang pilihan-Nya, seperti para nabi dan rasul.


Seperti dikatakan dalam 2 Petrus 1:21: “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia , tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Tuhan.” Allah menyampaikan wahyu kepada seorang yang Ia kehendaki, dan perkataan Tuhan yang diterima oleh manusia lalu dituliskan sehingga bisa disampaikan lagi kepada orang lainnya atau generasi selanjutnya hingga sampai kepada kita sekarang ini.


Kita harus percaya bahwa Firman Tuhan adalah Tuhan sendiri. Hal ini dinyatakan dalam Injil Yohanes 1:1: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”


Selanjutnya kita pun harus percaya bahwa Firman itu telah menjadi manusia di dalam Yesus Kristus, seperti dinyatakan dalam Yohanes 1:14: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”


Di dalam Yesus Kristus kita dibenarkan, dan memperoleh keselamatan oleh penebusan-Nya. Kita telah diselamatkan oleh kematian-Nya. Kita dibangkitkan di dalam kebangkitan-Nya. Kita berada di dalam surga bersama-sama dengan Dia dalam kerajaan-Nya.


Hanya orang percaya yang bisa memahami Firman Tuhan. Manusia duniawi tidak dapat memahaminya. Untuk bisa memahami Firman Tuhan kita harus hidup dituntun oleh Roh Kudus.


Seperti dinyatakan dalam 1 Korintus 3:14: “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.” Hanya dengan Roh Kuduslah kita dapat memahami Firman Tuhan dan melihat hadirat Tuhan dalam hidup kita.


Kita harus mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya. Mendengarkan Firman Tuhan bukan berarti masuk dari kuping kiri keluar dari kuping kanan. Bukan demikian. Bukan sekedar mendengarkan lalu melupakannya.


Yang dimaksud dengan mendengarkan Firman Tuhan adalah memahami, mengerti, dan merenungkannya dalam hati hingga kita bisa menggunakan Firman tersebut bila mana kita memerlukannya.


Firman Tuhan yang tersimpan dalam hati kita akan bisa kita gunakan pada suatu saat kita melakukan sesuatu, atau melawan musuh. Firman Tuhan yang menjadi senjata kita, yakni pedang Roh adalah Firman Tuhan yang kita perkatakan dengan iman (rhema).


Demikianlah Yesus sendiri menggunakan pedang Roh pada saat Dia dicobai oleh iblis di padang gurun (Lht. Matius 4:1-11).   Melakukan Firman Tuhan artinya berbuat seperti yang dikatakan oleh Firman itu sendiri. Kita siap bertindak bila ada perintah untuk berbuat, dan siap menahan diri jika ada larangan untuk tidak berbuat.


Bertindaklah dan perkatakan Firman Tuhan (rhema) bila mana diperlukan dalam peperangan rohani dalam hidup kita. Dengan demikian kita pasti berkemenangan dalam Tuhan Yesus Kristus. Amin.


Kita harus tahu bahwa setiap hari dalam hidup kita ini adalah peperangan rohani. Bisa saja pada saat kita sedang santai menonton siaran televise, kita mendengarkan berita adanya pengurangan tenaga kerja besar-besran di kota dimana kita tinggal.


Iblis mencoba mengganggu kita lewat pikiran kita dengan mengatakan bahwa bisa jadi salah seorang karyawan yang kena PHK itu adalah anda sendiri.


Bisa saja manusia daging kita memang menjadi takut dan khawatir. Tetapi karena kita telah memiliki senjata ampuh, pedang bermata dua, maka kita dengan sigap menggunakannya. Firman Tuhan berkata: “Jangan takut!”. Kita menerima Firman Tuhan dan percaya sehingga kita tidak perlu takut.


Kita harus melawan iblis dengan pedang Roh, yaitu Firman Tuhan. Yesus sendiri mengatakan: “Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Aku ini, jangan takut!” (Yohanes 6:20).


Memang kita tidak perlu takut dalam hidup ini karena bukan kita yang berperang atau bergumul, tetapi Tuhan sendiri yang melakukannya untuk kita. Allah berfirman kepada bangsa Israel: “Janganlah takut kepada mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berperang untukmu” (Ulangan 3:22).


Bila kita menguasai Firman Tuhan sebagai senjata kita maka kita jelas tahu bahwa Tuhan mengatakan kepada kita agar kita tidak perlu takut. Dan kita juga jelas tahu bahwa bukan dengan kuat kuasa kita, tetapi semata-mata karena Tuhan yang berperang, Dialah yang melakukannya untuk kita. Dengan demikianlah kita bisa berkemenangan dalam hidup ini bersama Tuhan.


Lagi-lagi, saya harus memastikan bahwa Firman Allah sungguh berkuasa atas hidup kita, dan sangat dahsyat untuk menghancurkan benteng-benteng dan musuh kita.


Jangan pernah berpikir bahwa kita telah memiliki senjata pedang Roh karena telah memiliki Alkitab yang mengandung Firman Allah, dan menyimpannya di lemari atau dalam laci. Bukan demiian saudaraku.


Kita harus membaca dan sungguh memahaminya, menerimanya, mempercayainya, dan melakukannya.


Kita harus menaati perintah yang terkandung di dalamnya, melakukannya dengan tulus, dan berharap akan janji-janji-Nya.


Kita harus menerima dan mempercayai janji-janji Allah yang terkandung dalam Firman-Nya.


Dengan taat dan tunduk kepada Tuhan dan menerima dan percaya akan janji-janji-Nya maka kita pasti berkemenangan.


Kita pasti bisa mengalahkan musuh, yaitu si iblis. Rasul Yakobus mengatakan: “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu!” (Yakobus 4:7).


Melalui buku ini, saya mendorong saudara agar sungguh-sungguh mempelajari dan menguasai Firman Tuhan. Dengan demikian Firman Allah akan tersimpan dalam hati saudara, dan siap digunakan kapan saja dibutuhkan dalam peperangan yang sewaktu-waktu kita hadapi.


Allah sendiri telah menjanjikan bahwa Dia menaruh Firman-Nya dalam hati kita. Dalam suratnya kepada jemaat Ibrani, rasul Paulus mengatakan: “Maka inilah perjanjian yang kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah Firman Tuhan. “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku” (Ibrani 8:10).


Semakin jelas bagi kita bahwa apa pun yang kita lakukan dan hadapi dalam hidup ini, bukan karena kuat dan kemampuan kita. tetapi hanya karena kuasa Allah dalam Firman-Nya. Itulah yang menjadi andalan kita. itulah yang menjadi senjata yang dahsyat bagi kita sehingga kita dapat memanjatkan doa yang penuh kuasa dan berkemenangan.
 *****

Doa kami tulisan yang kami sajikan ini dapat dipahami, direnungkan, dan dilakukan agar berkat-berkat yang Tuhan sediakan turun atas saudara dan orang-orang yang kepadanya firman Tuhan ini disampaikan.


Terima kasih, saudara telah membaca tulisan tentang Bajuzirah - Keadilan yang disajikan oleh Ev. Heldin Manurung dalam website ini. Tuhan Yesus Kristus memberkati saudara. Amin!