SENJATA KEENAM
Ambillah
Pedang Roh - Firman Tuhan
Apa yang
dimaksud dengan pedang Roh? Pedang Roh dalam alkitab dikatakan dengan beberapa
istilah.
Pedang Roh
bisa diartikan dengan firman Tuhan. Pedang Roh bisa juga diartikan dengan nafas
mulut Tuhan.
Pedang Roh
bisa juga disamakan dengan pedang bermata dua. Dalam Efesus 6:17: “dan
terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.”
Nats ini
menyatakan kepada kita bahwa pedang Roh adalah Firman Allah. Dalam 2 Tesalonika
2:8 dikatakan bahwa pedang Roh itu sebagai nafas mulut Tuhan yang bisa
memusnahkan.
Yang
dimaksudkan dengan nafas mulut Tuhan adalah firman Tuhan. Dalam kitab
Yesaya11:4 juga dikatakan bahwa pedang Roh itu sama dengan nafas mulut Tuhan.
Dalam kitab
Wahyu dikatakan bahwa pedang Roh itu sama dengan pedang tajam bermata dua. “Dan
di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah
pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang
terik” (Wahyu 1:16).
Ungkapan sebilah
pedang bermata dua dalam nats ini berarti firman Tuhan. Dan Dalam suratnya
kepada jemaat Ibrani, rasul Paulus menggambarkan pedang Roh yang bahkan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua mana pun. “Sebab Firman Allah hidup dan kuat
dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam
sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita” (Ibrani 4:12). Dari beberapa pernyataan
tersebut dapat kita simpulkan bahwa pedang Roh adalah firman Tuhan.
Agar bisa
menggunakan senjata yang maha dahsyat ini maka kita harus memahaminya dengan
benar. Jika tidak mustahil kita bisa menggunakannya dengan terampil. Sedahsyat
apa pun senjata yang kita miliki akan menjadi percuma bila kita salah
menggunakannya.
Pedang Roh
yang dimaksud adalah firman Tuhan. Allah telah memberikan kepada kita
firman-Nya untuk kita gunakan sebagai senjata dalam menghadapi musuh. Firman
Allah mengandung kuasa yang serupa dengan kuasa Allah yang mengucapkannya.
Firman Allah
disampaikan kepada manusia untuk melaksanakan kehendak-Nya tanpa halangan, dan
harus diperhatikan oleh para malaikat dan manusia (Mazmur 103:20; Ulangan
12:32).
Firman Tuhan
tetap untuk selama-lamanya (Yesaya 40:8). Firman Tuhan tidak kembali kepada-Nya
tanpa digenapi lebih dulu (Yesaya 55:11). Firman Tuhan yang kita peroleh
sekarang ini adalah dalam bentuk tertulis dalam Alkitab yang disebut logos.
Dalam PB Firman
Tuhan (logos) disebutkan dengan nama atau istilah yang berbeda-beda namun
maksudnya tetap sama. Firman Tuhan (logos) dipakai baik dalam arti biasa,
maupun dengan pengertian pesan Injil (Markus 2:2; Kis 6:2; Galatia 6:6).
Dalam
surat-surat kiriman kita memperoleh sebutan Firman Kehidupan (Filipi 2:16),
Firman Kebenaran (Efesus 1:13), Kabar Keselamatan (Kis 13:26), berita
Pendamaian (2 Korintus 5:19), pemberitaan tentang salib (1 Korintus 1:18).
Namun semuanya maksudnya adalah Firman Tuhan (logos) yakni amanat dari Tuhan
yang dinyatakan dalam Yesus Kristus, yang wajib diberitakan dan ditaati.
Firman Tuhan
disebut juga rhema, yaitu firman yang kita ucapakan dengan iman dan menjadi
kenyataan dalam hidup kita. Inilah sesungguhnya yang disebut dengan senjata
rohani kita yang disebut dengan ketopong keselamatan dan pedang Roh. Karena
dengan firman yang kita ucapkan dengan iman kita akan memperoleh keselamatan
dan dapat melawan musuh.
Bagaimana
caranya kita bisa menggunakan Firman Tuhan menjadi senjata perang kita?
Beberapa cara adalah sebagai berikut. Kita harus percaya bahwa Firman Tuhan
adalah wahyu Tuhan. Artinya bahwa firman Tuhan adalah perkataan Tuhan yang
disampaikan melalui orang-orang pilihan-Nya, seperti para nabi dan rasul.
Seperti
dikatakan dalam 2 Petrus 1:21: “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh
kehendak manusia , tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas
nama Tuhan.” Allah menyampaikan wahyu kepada seorang yang Ia kehendaki, dan
perkataan Tuhan yang diterima oleh manusia lalu dituliskan sehingga bisa
disampaikan lagi kepada orang lainnya atau generasi selanjutnya hingga sampai
kepada kita sekarang ini.
Kita harus
percaya bahwa Firman Tuhan adalah Tuhan sendiri. Hal ini dinyatakan dalam Injil
Yohanes 1:1: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah.”
Selanjutnya
kita pun harus percaya bahwa Firman itu telah menjadi manusia di dalam Yesus
Kristus, seperti dinyatakan dalam Yohanes 1:14: “Firman itu telah menjadi
manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu
kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih
karunia dan kebenaran.”
Di dalam
Yesus Kristus kita dibenarkan, dan memperoleh keselamatan oleh penebusan-Nya.
Kita telah diselamatkan oleh kematian-Nya. Kita dibangkitkan di dalam
kebangkitan-Nya. Kita berada di dalam surga bersama-sama dengan Dia dalam
kerajaan-Nya.
Hanya orang
percaya yang bisa memahami Firman Tuhan. Manusia duniawi tidak dapat
memahaminya. Untuk bisa memahami Firman Tuhan kita harus hidup dituntun oleh
Roh Kudus.
Seperti
dinyatakan dalam 1 Korintus 3:14: “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa
yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah kebodohan; dan ia
tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.”
Hanya dengan Roh Kuduslah kita dapat memahami Firman Tuhan dan melihat hadirat
Tuhan dalam hidup kita.
Kita harus
mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya. Mendengarkan Firman Tuhan bukan
berarti masuk dari kuping kiri keluar dari kuping kanan. Bukan demikian. Bukan
sekedar mendengarkan lalu melupakannya.
Yang dimaksud
dengan mendengarkan Firman Tuhan adalah memahami, mengerti, dan merenungkannya
dalam hati hingga kita bisa menggunakan Firman tersebut bila mana kita
memerlukannya.
Firman Tuhan
yang tersimpan dalam hati kita akan bisa kita gunakan pada suatu saat kita
melakukan sesuatu, atau melawan musuh. Firman Tuhan yang menjadi senjata kita,
yakni pedang Roh adalah Firman Tuhan yang kita perkatakan dengan iman (rhema).
Demikianlah
Yesus sendiri menggunakan pedang Roh pada saat Dia dicobai oleh iblis di padang
gurun (Lht. Matius 4:1-11). Melakukan
Firman Tuhan artinya berbuat seperti yang dikatakan oleh Firman itu sendiri.
Kita siap bertindak bila ada perintah untuk berbuat, dan siap menahan diri jika
ada larangan untuk tidak berbuat.
Bertindaklah
dan perkatakan Firman Tuhan (rhema) bila mana diperlukan dalam peperangan
rohani dalam hidup kita. Dengan demikian kita pasti berkemenangan dalam Tuhan
Yesus Kristus. Amin.
Kita harus
tahu bahwa setiap hari dalam hidup kita ini adalah peperangan rohani. Bisa saja
pada saat kita sedang santai menonton siaran televise, kita mendengarkan berita
adanya pengurangan tenaga kerja besar-besran di kota dimana kita tinggal.
Iblis mencoba
mengganggu kita lewat pikiran kita dengan mengatakan bahwa bisa jadi salah
seorang karyawan yang kena PHK itu adalah anda sendiri.
Bisa saja
manusia daging kita memang menjadi takut dan khawatir. Tetapi karena kita telah
memiliki senjata ampuh, pedang bermata dua, maka kita dengan sigap menggunakannya.
Firman Tuhan berkata: “Jangan takut!”. Kita menerima Firman Tuhan dan percaya
sehingga kita tidak perlu takut.
Kita harus
melawan iblis dengan pedang Roh, yaitu Firman Tuhan. Yesus sendiri mengatakan:
“Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Aku ini, jangan takut!” (Yohanes 6:20).
Memang kita
tidak perlu takut dalam hidup ini karena bukan kita yang berperang atau
bergumul, tetapi Tuhan sendiri yang melakukannya untuk kita. Allah berfirman
kepada bangsa Israel: “Janganlah takut kepada mereka, sebab Tuhan, Allahmu,
Dialah yang berperang untukmu” (Ulangan 3:22).
Bila kita
menguasai Firman Tuhan sebagai senjata kita maka kita jelas tahu bahwa Tuhan
mengatakan kepada kita agar kita tidak perlu takut. Dan kita juga jelas tahu
bahwa bukan dengan kuat kuasa kita, tetapi semata-mata karena Tuhan yang
berperang, Dialah yang melakukannya untuk kita. Dengan demikianlah kita bisa
berkemenangan dalam hidup ini bersama Tuhan.
Lagi-lagi,
saya harus memastikan bahwa Firman Allah sungguh berkuasa atas hidup kita, dan
sangat dahsyat untuk menghancurkan benteng-benteng dan musuh kita.
Jangan pernah
berpikir bahwa kita telah memiliki senjata pedang Roh karena telah memiliki
Alkitab yang mengandung Firman Allah, dan menyimpannya di lemari atau dalam
laci. Bukan demiian saudaraku.
Kita harus
membaca dan sungguh memahaminya, menerimanya, mempercayainya, dan melakukannya.
Kita harus
menaati perintah yang terkandung di dalamnya, melakukannya dengan tulus, dan
berharap akan janji-janji-Nya.
Kita harus
menerima dan mempercayai janji-janji Allah yang terkandung dalam Firman-Nya.
Dengan taat
dan tunduk kepada Tuhan dan menerima dan percaya akan janji-janji-Nya maka kita
pasti berkemenangan.
Kita pasti
bisa mengalahkan musuh, yaitu si iblis. Rasul Yakobus mengatakan: “Karena itu
tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu!”
(Yakobus 4:7).
Melalui buku
ini, saya mendorong saudara agar sungguh-sungguh mempelajari dan menguasai
Firman Tuhan. Dengan demikian Firman Allah akan tersimpan dalam hati saudara,
dan siap digunakan kapan saja dibutuhkan dalam peperangan yang sewaktu-waktu
kita hadapi.
Allah sendiri
telah menjanjikan bahwa Dia menaruh Firman-Nya dalam hati kita. Dalam suratnya
kepada jemaat Ibrani, rasul Paulus mengatakan: “Maka inilah perjanjian yang
kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah Firman Tuhan. “Aku
akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati
mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku”
(Ibrani 8:10).
Semakin jelas
bagi kita bahwa apa pun yang kita lakukan dan hadapi dalam hidup ini, bukan
karena kuat dan kemampuan kita. tetapi hanya karena kuasa Allah dalam
Firman-Nya. Itulah yang menjadi andalan kita. itulah yang menjadi senjata yang
dahsyat bagi kita sehingga kita dapat memanjatkan doa yang penuh kuasa dan
berkemenangan.
*****
Doa kami tulisan
yang kami sajikan ini dapat dipahami, direnungkan, dan dilakukan agar
berkat-berkat yang Tuhan sediakan turun atas saudara dan orang-orang yang
kepadanya firman Tuhan ini disampaikan.
Terima kasih,
saudara telah membaca tulisan tentang Bajuzirah - Keadilan yang disajikan oleh
Ev. Heldin Manurung dalam website ini. Tuhan Yesus Kristus memberkati saudara.
Amin!